Senin, 16 April 2018

minyak astiri

minyak astiri

 MInyak Atsiri

ü  Minyak atsiri biasanya dinamakan menurut sumber utamanya, seperti
ü  Beberapa minyak atau berbentuk salep yang merupakan kombinasi antara beberapa jenis minyak atsiri. Contohnya :
1.      Minyak Telon.
2.      Minyak Tawon.
3.      Minyak Angin
A.    Pembuatan Minyak Atsiri
Proses produksi minyak atsiri dapat ditempuh melalui 3 cara, yaitu:
1.      Pengempaan (pressing) dilakukan dengan memberikan tekanan pada bahan menggunakan suatu alat yang disebut hydraulic atau expeller pressing. Beberapa jenis minyak yang dapat dipisahkan dengan cara pengepresan adalah minyak almond, lemon, kulit jeruk, dan jenis minyak atsiri lainnya.
2.      Ekstraksi menggunakan pelarut (solvent extraction), untuk mengambil minyak bunga yang kurang stabil dan dapat rusak oleh panas. Pelarut yang dapat digunakan untuk mengekstraksi minyak atsiri antara lain kloroform, alkohol, aseton, eter, serta lemak. Sedangkan enfleurasi digunakan khusus untuk memisahkan minyak bunga-bungaan, untuk mendapatkan mutu dan rendemen minyak yang tinggi.
3.      Penyulingan (distillation). Penyulingan merupakan metode yang paling banyak digunakan untuk mendapatkan minyak atsiri. Penyulingan dilakukan dengan mendidihkan bahan baku di dalam ketel suling sehingga terdapat uap yang diperlukan untuk memisahkan minyak atsiri dengan cara mengalirkan uap jenuh dari ketel pendidih air (boiler) ke dalam ketel penyulingan.
Contoh Pembuatan Minyak Atsiri.
1.      Minyak nilam diproduksi dengan cara penyulingan, baik dengan uap (kukus) maupun  uap bertekanan tinggi.
2.      Minyak sereh wangi di Indonesia biasanya dilakukan melalui proses penyulingan selama 3 – 4 jam. Rendemen rata-rata minyak sereh wangi sekitar 0,6 – 1,2% tergantung jenis sereh wangi serta penanganan dan efektifitas penyulingan.
3.      Minyak cengkeh cara penyulingan yang paling sederhana untuk mendapatkannya adalah dengan penyulingan air dan uap dengan lama penyulingan sekitar 7 – 8 jam untuk daun basah dan 6  - 7 jam untuk penyulingan daun kering.
4.      Minyak nenanga diperoleh dengan cara penyulingan bunga kenanga. Di daerah biasanya dilakukan dengan cara rebus. Hasil sulingan terdiri dari beberapa fraksi yang mempunyai komposisi dan mutu yang berbeda. Fraksi dengan mutu paling baik adalah yang mengandung kadar ester dan eter yang tinggi, sesquiterpen yang rendah.
5.      Minyak cendana diperoleh dari hasil pengulingan jantung kayu cendana dengan waktu penyulingan cukup lama karena titik didih minyak ini cukup tinggi. Rendamannya sekitar 3-5%.
6.      Minyak kayu putih yang diperoleh dengan cara menyuling daun tanaman kayu putih berwarna biru sampai hijau, sementara minyak kayu putih yang telah dimurnikan berwarna kuning sampai tidak berwarna dan berbau seperti kamfer.
7.      Minyak adas secara komersil dihasilkan dengan cara penyulingan buah (biji) adas menggunakan sistem penyulingan uap.  Rendemennya sekitar 1-6%. Penyulingan sebaiknya langsung dilakukan setelah biji dipanen. Selama proses penyulingan, harus dijaga agar suhu kondensor agak tinggi, untuk mencegah pembekuan minyak dalam tabung kondensor.  
8.  Minyak bunga melati dilakukan dengan cara ekstraksi menggunakan sistem enfleurasi (lemak dingin). Dengan cara ini, rendemen yang dihasilkan cukup tinggi dan tingkat kewangian yang tinggi, namun biaya produksinya cukup mahal, sehingga jarang dipergunakan. Cara ekstraksi lainnya adalah dengan mempergunakan pelarut menguap (solvent extraction). Minyak melati yang baru diekstrak berwarna coklat kemerahan, dan mempunyai bau khas minyak melati. Absolute melati bersifat lengket, jernih, berwarna kuning coklat dan mempunyai bau harum. Apabila mengadsorbsi udara, minyak berubah baunya, lebih kental, dan akhirnya membentuk resin.

MAKALAH MINYAK ATSIRI


BAB I
PENDAHULUAN
Minyak atsiri, atau dikenal juga sebagai minyak eterik (aetheric oil), minyak esensial (essential oil), minyak terbang (volatile oil), serta minyak aromatik (aromatic oil), adalah kelompok besar minyak nabati yang berwujud cairan kental pada suhu ruang namun mudah menguap sehingga memberikan aroma yang khas. Minyak atsiri merupakan bahan dasar dari wangi-wangian atau minyak gosok (untuk pengobatan) alami. Di dalam perdagangan, hasil sulingan (destilasi) minyak atsiri dikenal sebagai bibit minyak wangi.
Para ahli biologi menganggap minyak atsiri sebagai metabolit sekunder yang biasanya berperan sebagai alat pertahanan diri agar tidak dimakan oleh hewan (hama) ataupun sebagai agensia untuk bersaing dengan tumbuhan lain dalam mempertahankan ruang hidup. Walaupun hewan kadang-kadang juga mengeluarkan bau-bauan (seperti kesturi dari beberapa musang atau cairan yang berbau menyengat dari beberapa kepik), zat-zat itu tidak digolongkan sebagai minyak atsiri.
Ciri-ciri Minyak Atsiri :
Minyak atsiri bersifat mudah menguap karena titik uapnya rendah. Selain itu, susunan senyawa komponennya kuat memengaruhi saraf manusia (terutama di hidung) sehingga seringkali memberikan efek psikologis tertentu. Setiap senyawa penyusun memiliki efek tersendiri, dan campurannya dapat menghasilkan rasa yang berbeda. Karena pengaruh psikologis ini, minyak atsiri merupakan komponen penting dalam aromaterapi atau kegiatan-kegiatan liturgi dan olah pikiran/jiwa, seperti yoga atau ayurveda.
Sebagaimana minyak lainnya, sebagian besar minyak atsiri tidak larut dalam air dan pelarut polar lainnya. Dalam parfum, pelarut yang digunakan biasanya alkohol. Dalam tradisi timur, pelarut yang digunakan biasanya minyak yang mudah diperoleh, seperti minyak kelapa.
Secara kimiawi, minyak atsiri tersusun dari campuran yang rumit berbagai senyawa, namun suatu senyawa tertentu biasanya bertanggung jawab atas suatu aroma tertentu. Sebagian besar minyak atsiri termasuk dalam golongan senyawa organik terpena dan terpenoid yang bersifat larut dalam minyak (lipofil).
BAB II
PEMBAHASAN
A.    JENIS JENIS MINYAK ATSIRI
1.      Agarwood Oil (Aquilaria malaccensis) : Minyak Gaharu
Pohonnya tumbuh liar di hutan-hutan, terutama di Papua dan Kalimantan. Tetapi kini sudah banyak dibudidayakan orang. Dengan melihat situasi pengembangan aspek budidayanya saat ini, bukan tidak mungkin beberapa tahun ke depan pasokan minyak ini akan cukup melimpah. Dengan catatan, teknik budidaya untuk menghasilkan kayu gaharu berkualitas dilakukan dengan benar.
2.      Alpinia Malaccensis Oil
Sesuai dengan namanya, tentunya minyak atsiri jenis ini diambil dari tanaman jenis species Alpinia malaccensis. Orang Indonesia biasanya menyebutkan Laja Gowa atau lengkuas hutan. Sering dijumpai tumbuh liar di hutan-hutan tropis. Potensi bahan bakunya cukup besar, hanya perlu usaha lebih lanjut memasarkannya terutama untuk pasaran ekspor.
3.      Alpinia Purpurata Oil
Orang Indonesia biasanya menyebut tanaman ini honje merah atau kecombrang dan ada pula yang menyebut lengkuas merah, tetapi nama Inggrisnya adalah Red Ginger. Juga banyak dijumpai tumbuh liar di kebun-kebun atau di hutan. Sering dipakai untuk tambahan rasa dan aroma pada sambal di pedesaan.
4.      Amyris oil (Amyris balsamifera) : Minyak Cendana
Jenis minyak ini juga sering disebut West Indian Sandalwood Oil. Minyak ini dihasilkan dari Pohon cendana . Cendana, atau cendana wangi, merupakan pohon penghasil kayu cendana dan minyak cendana. Kayunya digunakan sebagai rempah-rempah, bahan dupa, aromaterapi, campuran parfum, serta sangkur keris (warangka). Kayu yang baik bisa menyimpan aromanya selama berabad-abad.
5.      Basil Oil (Ocium basilicum) : Minyak Kemangi
Kadang sering disebut sebagai Sweet Basil Oil yang diambil dari tanaman selasih, salah satu jenis kemangi-kemangian. Tanaman ini sering  juga disebut sebagai kemangi Cina. Bukan tipe kemangi yang sering dipakai untuk lalapan. Bunganya berwarna ungu, meskipun ada juga yang berwarna putih.
6.      Bay Laurel Oil (Laurus nobilis) : Minyak Salam
Minyak atsiri jenis ini disuling dari daun salam yang biasa kita jumpai di dapur yang dipakai untuk penambah aroma tumis-tumisan. Banyak informasi mengatakan bahwa jenis daun salam yang banyak tumbuh di Indonesia bukanlah jenis Laurus nobilis, tetapi jenis Syzygium polyanthum.
7.      Benzoin Oil (Styrax benzoin) : Minyak Kemenyan
Cukup familiar dengan nama kemenyan. Pulau Sumatra adalah salah satu penghasil kemenyan yang cukup penting di dunia. Beberapa penyuling sudah mulai menyuling minyak kemenyan ini. Cukup berbeda dengan jenis minyak atsiri lainnya, minyak kemenyan dihasilkan dari proses penyulingan getah kemenyan kering (gum benzoin).
8.      Black Pepper Oil (Piper ningrum) : Minyak Lada
Indonesia merupakan salah satu produsen lada yang cukup diperhitungkan di dunia. Lada yang biasa disuling adalah lada hitam alias lada yang masih diselimuti oleh kulitnya. Sedangkan lada putih telah melalui proses pelepasan kulit sebelum dijual ke pasaran.
9.      Cajeput Oil (Meulaleca cajeputi) : Minyak Kayu Putih
Di negara kita terkenal dengan nama minyak kayu putih. Banyak tumbuh liar di berbagai lokasi di tanah air dan yang paling terkenal adalah minyak kayu putih dari Pulau Buru. Minyak ini kaya akan senyawa cineole. Potensi pengembangannya cukup besar baik ditinjau dari sisi bahan baku maupun dari sisi pasar (baik pasar ekspor maupun domestik). Coba bayangkan, ada berapa banyak merk-merk minyak kayu putih dan dan minyak telon yang beredar di pasaran retail saat ini.
10.  Cananga Oil (Cananga latifolia) : Minyak Kenanga
Salah satu jenis minyak atsiri yang sudah diproduksi secara missal di Indonesia di mana produsen utamanya adalah Kab. Blitar – Jatim dan sebagian di Boyolali-Jateng, Jenis yang disuling adalah jenis kenanga hutan yang tumbuh besar membubung tinggi. Bunga segarnya disuling menggunakan teknik penyulingan air (sistem rebus).
11.  Calamus Oil (Acorus calamus) : Minyak Jeringo
Nama Indonesia dari tanaman ini adalah jeringau atau jeringo. Sering tumbuh liar di pinggiran sungai atau di rawa-rawa. Pokoknya di tempat-tempat yang tergenang air. Sepertinya memang di situlah habitatnya. Bagian yang disuling dan diambil minyak atsirinya adalah akar-akar yang merambat sampai mendekati batangnya
12.  Camphor Oil (Cinnamomum camphora) : Minyak Kamper
Minyak ini hasil dari “Kamper”. Kamper dihasilkan dari tamaman Dryobalanops aromatic atau pohon kapur yang merupakan jenis pohon yang berada dalam ambang kepunahan. Minyaknya disuling dari kayu yang terlebih dahulu dihancurkan seperti serbuk gergaji. Jika pohon dikatakan kayu khas kalimatan, artinya pohon ini juga banyak tumbuh di hutan-hutan Pulau Borneo ini. Tapi entah nilai ekonominya lebih besar yang mana, dijadikan produk kayu-kayuan atau minyak atsiri. Tentunya membutuhkan analisis dan kajian yang lebih mendalam.
13.  Cardamom Oil (Ammomum cardamomum) : Minyak Kapol
Orang bilang ini adalah kapulaga, kapulogo, atau lebih singkat lagi ”kapol”. Juga sering dikatakan kapulaga lokal dan dalam istilah Inggris sering dikatakan false cardamom. Sebenarnya jenis kapol yang memiliki nilai jual tinggi di pasaran internasional adalah kapulaga seberang (Elettaria cardamomum) yang sering disebut juga kapulaga India atau juga true cardamom. Hanya sayangnya yang jenis ini kurang banyak yang membudidayakannya. Aroma minyak atsirinya seperti minyak kayu putih karena kandungan sineol-nya yang cukup tinggi.
14.  Carrot Seed Oil (Daucus carota) : Minyak Wortel
Ternyata yang namanya wortel ini juga mengandung minyak atsiri, tapi bukan akarnya. Minyak atsiri dari tanaman ini diambil dari bijinya. Jika dibiarkan tua, tanaman ini tentunya akan memproduksi biji pada bagian atas daunya. Biasanya wortel dipanen sebelum muncul biji. Sebagian dibiarkan menjadi tua hingga muncul biji yang pada akhirnya oleh para petani dijadikan sebagai benih.
15.  Cassia Oil (Cinnamomum cassia)
Banyak yang mengatakan tanaman ini adalah kayu manis China. Minyak kayu manis jenis ini merupakan minyak kayu manis yang harganya paling murah di pasaran dunia. Sesuai dengan namanya, produsen terbesar minyak ini adalah China.
16.  Celery Oil (Apium graveolens) : Minyak Seledri
Tanaman ini banyak diproduksi oleh petani-petani di dataran tinggi sebagai daerah sentra sayur-mayur. Minyak seledri ini bukan dihasilkan dari daunnya melainkan dari bijinya. Meskipun banyak yang membudidayakan namun tidak secara khusus diambil bijinya untuk dijadikan minyak atsiri. Biji seledri pastinya digunakan sebagai benih dan sebagian juga digunakan untuk ramuan obat-obatan herbal.
17.  Champaca Oil (Michelia alba) : Minyak Cempaka
Michelia alba ini bunganya berwarna putih, sedangkan Michelia champaka berwarna kuning. Untuk menghasilkan minyak cempaka dengan rendemen tinggi digunakan teknik ekstraksi pelarut dari bunga cempaka segar.
18.  Cinnamon Bark Oil (Cinnamomum burmanii) : Minyak Kayu Manis
Minyak atsirinya diambil dari kulit kayu manis dari tanaman yang produk rempahnya sering dinamakan “Cassia Vera” ini. Hanya jika ingin menyuling kulit kayu manis dengan rendemen tertinggi dan kualitas minyak terbaik harus menggunakan bahan baku kulit kayu yang tebalnya di atas 4 mm yang berasal dari pohon yang telah berusia di atas 15 atau bahkan 20 tahun.
19.  Cinnamon Bark Oil (Cinnamomum zeylanicum)
Orang banyak bilang ini jenis kayu manis India atau kayu manis Sri Lanka. Jenis minyak kayu manis yang paling tinggi nilainya di pasara dunia adalah jenis Zeylanicum ini. Selain kulit kayunya, daun kayu manis ini pun juga bisa disuling (dan terjual) karena mengandung eugenol dalam jumlah yang tinggi seperti halnya minyak daun cengkeh.
20.  Cinnamomum parthenoxylon Oil
Minyak ini sepertinya belum ada nama dagang khusus dalam pasaran minyak atsiri dunia. Beberapa nama daerah untuk tanaman ini diantaranya adalah Pakanangi atau Palio (Sulawesi) dan Kayu Selasihan (Jawa). Terkadang minyak ini sering disamakan dengan sassafras oil yang disuling dari tanaman karena secara aroma memang sama akibat kadar senyawa safrol yang tinggi di atas 95%. Padahal juga bukan sassafras oil karena sassafras dihasilkan dari tanaman jenis Sassafras variifolium.

B.     MANFAAT MINYAK ATSIRI
Minyak atsiri membantu mengelola stres dan mempromosikan relaksasi. Minyak atsiri sangat aktif terhadap bakteri, jamur dan virus dengan kekuatan kulit lebih baik penetrasi dari antibiotik konvensional. Oleh karena itu mereka dapat bermanfaat sangat baik terhadap berbagai macam infeksi kulit. Minyak atsiri menyeimbangkan produksi sebum dan karenanya sangat baik untuk mengobati semua jenis kulit, kering, berminyak, kombinasi dan normal.
Minyak atsiri adalah antiseptik. Minyak atsiri telah ditunjukkan untuk menghancurkan semua bakteri uji dan virus sekaligus mengembalikan keseimbangan tubuh.
Dengan membantu meningkatkan asimilasi nutrisi pada tingkat sel dan menyediakan oksigen yang dibutuhkan, minyak esensial dapat membantu merangsang sistem kekebalan tubuh. Minyak atsiri mengandung blok bangunan untuk kesehatan yang baik, termasuk mineral dan asam amino.
Minyak atsiri memiliki kemampuan untuk mencerna bahan kimia beracun dalam tubuh.
Minyak atsiri merangsang aktivitas enzimatik, mendukung kesehatan pencernaan.
Minyak atsiri adalah antioksidan kuat. Antioksidan menciptakan lingkungan yang tidak ramah bagi radikal bebas, sehingga membantu untuk mencegah mutasi. Sebagai pemulung radikal bebas, mereka juga dapat membantu mencegah pertumbuhan jamur dan oksidasi dalam sel.
Minyak atsiri akan ditampilkan untuk detoksifikasi sel dan darah dalam tubuh.
Minyak atsiri adalah aromatik. Saat menyebar, mereka menyediakan pemurnian udara dengan :
·         Menghapus partikel logam dan racun dari udara
·         Meningkatkan oksigen atmosfir
·         Meningkatkan ozon dan ion negatif di daerah, yang menghambat pertumbuhan bakteri
·         Menghancurkan bau dari cetakan, rokok, dan hewan
·         Mengisi udara dengan aroma, segar aromatik.



BAB III
PENUTUP
CARA MEMPEROLEH MINYAK ATSIRI :
1.      Destilasi atau Penyulingan.
            Pembuatan minyak atsiri dengan penyulingan dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu: besarnya tekanan uap yang digunakan, bobot molekul masing-masing komponen dalam minyak, dan kecepatan keluarnya minyak atsiri dari simplisia.  Namun demikian, pembuatan minyak atisiri dengan cara penyulingan mempunyai beberapa kelemahan:
a.        tidak baik terhadap beberapa jenis minyak yang mengalami kerusakan oleh adanya panas dan air. 
b.        Minyak atisiri yang mengandung fraksi ester akan terhidrolisis karena adanya air dan panas.
c.        Komponen minyak yang larut dalam air tidak dapat tersuling.
d.       Komponen minyak yang bertitik didih tinggi yang menentukan bau wangi dan mempunyai daya ikat terhadap bau, sebgaian tidak ikut tersuling dan tetap tertinggal dalam bahan.

Jenis-jenis destilasi / penyulingan, ada 3 yaitu:  destilasi air, destilasi uap dan air, dan destilasi uap.:
  1. Destilasi air
Pada destilasi air terjadi kontank langsung antara simplisia dengan air mendidih.  Simplisia yang telah dipotong-potong, digiling kasar, atau digerus halus dididihkan dengan air, uap air dialirkan melalui pendingin, sulingan berupa minyak yang belum murni ditampung.  Penyulingan dengan cara ini sesuai untuk simplisia kering yang tidak rusak dengan pendidihan.  Penyulingan air biasa  digunakan untuk menyari minyak atsiri yang tahan panas dari grabahan maupun bahan yang berkayu dan keras.
            Keuntungan metode ini adalah: kualitas minyak atsiri baik (jika diperhatikan suhu tidak terlalu tinggi), alat sederhana dan mudah diperoleh, dan mudah pengerjaannya.
            Kerugian dari metode ini  adalah:  tidak semua bahan dapat dilakukan dengan cara ini (terutama bahan yang mengandung sabun, bahan yang larut dalam air, dan bahan yang mudah hangus), adanya air sering menyebabkan terjadinya hidrolisis, dan waktu penyulingan yang lama.
  1. Destilasi uap dan air
Penyulingan degnan cara ini memakali alat semacam dandang.  Simplisia diletakkan di atas bagian yang berlubang-lubang sedangkan air di lapisan bawah.  Uap dialirkan melalui pendingin dan sulingan ditampung, minyak yang diperoleh belum murni.  Cara ini baik untuk simplisia basah atau kering yang rusak pada pendidihan.  Untuk simplisia basah atau kering yang rusak pada pendidihan.  Untuk simplisia kering harus dimaserasi lebih dulu, sedangkan untuk simplisia segar yang baru dipetik tidak perlu dimaserasi.  Cara penyulingan ini banyak dilakukan sebagai industri rumah, karena peralatan mudah didapat dan hasil yang diperoleh cukup baik.
Kerugian cara ini, hanya minyak dengan titik didih lebih rendah dari air yang dapat tersuling sehingga hasil penyulingan tidak sempurna (masih banyak minyak yang tertinggal di ampas).
  1. Destilasi uap.
Minyak atsiri biasanya didapatkan dengan penyulingan uap pada bagian tanaman yang mengandung minyak.  Metode penyulingan ini tergantung pada kondisi bahan tanaman
Penyulingan dengan uap memerlukan air, uap panas yang biasanya bertekanan lebih dari 1 atmosfer dialirkan melalui suatu pipa uap.  Peralatan yang dipakai tidak berbeda dnegn penyulingan air dan uap, hanya diperlukan alat tambahan untuk memeriksa suhu dan tekanan.  Bila pemeriksaan telah dilakukan degnan air dan uap, hanya diperlukan alat tambahan untuk memeriksa suhu dan tekanan.  Bila pemeriksaan telah dilakukan dengan baik, dengan cara ini akan diperoleh minyak yang lebih banyak.  Cara ini bisa juga digunakan untuk membuat minyak atisiri dari biji, akar, kayu, yang umumnya mengandugn komponen minyak yang bertitik didih tinggi.  Penyulingan ini dapat digunakan utnuk membuat minyak cengkeh, minyak kayumanis, minyak akar wangi, minyak sereh, minyak kayuputih, dll.


artikel ini telah terbit di https://mywidodoc.blogspot.co.id/ kajian dan penelitian secara lengkap  dapat di ikuti secara langsung di https://pmb.up45.ac.id/
Baca selengkapnya

review film home

Beberapa hal yang dapat saya sampaikan setelah menonton film home yaitu Kehidupan merupakan hubungan dari rantai berjuta-juta makhluk hidup yang telah bergantung satu sama lain di bumi lebih dari 4 milyar tahun. Manusia mengambil keuntungan dari apa yang sudsah terbentuk dan terhubung satu sama lain selama 4 milyar tahun.
Manusia hanya berumur 200.000 tahun, tapi manusia telah mengubah wajah dunia, walau banyak keterbatasan, manusia bisa memanfaatkan hampir semua habitat dan memperluasa daerah kekuasaan yang tidak bisa dilakukan oleh makhluk lain sebelumnya. Film ini menyoroti beberapa perubahan lingkungan yang terjadi karena ulah manusia selaku spesies yang paling dominan mengubah bumi, baik kaitanya dengan bertahan hidup atau pencarian sumber daya yang ada. Film ini menceritakan bagaimana harmonisasi dari semua materi baik abiotic dan biotik dari awal pembentukan bumi.
Setelah 180.000 tahun hidup berpindah-pindah, dengan cuaca yang lebih baik, teratur dan bersahabat, manusia menetap, mereka tidak lagi bergantung pada perburuan untuk bertahan hidup, tapi memutuskan untuk hidup dilingkungan basah, penuh dengan ikan, permainan dan tumbuhan liar, dimana tanah subur, air dan kehidupan berbaur. Bahkan hingga hari ini, kebanyakan manusia tinggal di pesisir pantai, tepi sungai atau danau.
Setelah menetap, kejeniusan manusia membuatnya berpikir, bagaimana bisa bertahan hanya dengan mengandalkan apa yang ada di lingkungan sekitar, dan haruskah kembali ke masa silam dengan mencari daerah baru. penemuan akan agrikultur mengubah takdir kita. Kurang dari 10.000 tahun lalu, agrikultur adalah revolusi pertama kita yang hebat, yang melahirkan kota dan peradaban. Kenangan ribuan tahun berjuang untuk mencari sumber makanan hilang, karena ketika tanah kering, dan air menjadi sulit, kita mampu untuk menariknya keluar dari tanah dengan berbagai cara. Manusia bercocok tanam dengan kesabaran dan pengabdian sesuai dengan apa yang diberikan alam, dan hampir seperti upacara pengorbanan kepada bumi, yang secara terus menerus memberikan yang terbaik tanpa menuntut alam melakukan hal yang sama. Agrikultur masih merupakan pekerjaan terbesar didunia, setengah dari seluruh manusia menggali tanah, dan lebih dari ¾ menggunakan tangan. Agrikultur seperti tradisi yang diturunkan dari generasi ke generasi dengan cangkokan dan kerja keras, karena manusia membutuhkannya untuk bertahan hidup.  Film ini menampilkan fakta tentang bumi dengan keharmonisannya yang berubah dan  di ikuti sebuah kesimpulan positif. Pembuat film ini ingin menyampaikan pesan bahwa rumah tempat kita hidup setiap hari akan berubah. Film ini mengajak penonton untuk mengubah presepsi dan cara pandang terhadap paham antroposentrisme menjadi ekosentrisme atau deep ekologi. Exploitasi alam yang terus terjadi digambarkan di film ini dengan berbagi dampak yang serius sehingga mengubah culture dan tatanan kehidupan yang sudah ada.
setelah mengandalkan kekuatan otot demikian lama, manusia mulai menemukan cara untuk mengambil tenaga dari apa yang terkubur sangat dalam didalam perut bumi, tenaga murni, yang ditangkap dari energi matahari, bermilyar-milyar tahun, oleh bermilyar-milyar tumbuh-tumbuhan lebih dari 100 milyar tahun yang lalu, dan itu adalah batu bara, gas dan diatas itu semua adalah MINYAK BUMI. Dan sekantung energi murni ini membebaskan manusia dari kerja keras mereka akan pengelolaan tanah. Semua yang dilakukan manusia tanpa sadar menjadikan manusia pusat alam semesta dan semua sumberdaya alam hanya untuk manusia. Salah satu contoh pesatnya explorasi yang terjadi di bumi ini yang di tampilkan pada film ini adalah  Shenzhen, china, dengan beratus-ratus pencakar langit dan berjuta-juta penduduk, adalah sebuah desa nelayan kecil 40 tahun yang lalu. Hari ini, lebih dari setengah dunia, 7 milyar penduduk tinggal dikota.
Palm Springs adalah kota padang pasir lainnya dengan sayuran tropis dan lapangan golf yang subur, berapa lama khayalan ini bisa terus berlanjut ? bumi tak bisa menahannya, sungai Colorado, yang membawa air ke kota-kota ini, salah satu dari sungai yang tak bisa lagi mencapai laut, tingkat air danau disekitarnya bersama aliran airnya terus menurun, kekurangan air bisa mempengaruhi 2 milyar orang sebelum tahun 2025. Belum 20 tahun lalu, Borneo, pulau terbesar ke 4 di dunia, dipenuhi oleh hutan utama. Tapi penghancuran hutan yang dilakukan telah menghilangkannya dalam kurun waktu 10 tahun. Seluruh materi kehidupan saling terkait, air, udara, bumi dan matahari, di Borneo ikatan ini telah dihancurkan, dan itu adalah salah satu cadangan berbagai macam bio terbesar didunia. Kehancuran ini disebabkan karena keputusan untuk membuat minyak sawit, salah satu yang paling banyak dihasilkan dan dibutuhkan didunia, di Borneo, minyak sawit tidak hanya memberikan permintaan untuk makanan, tapi juga kosmetik, deterjen, dan peningkatan untuk bensin cadangan, berbagai macam tanaman digantikan oleh satu macam spesies tumbuhan, minyak sawit, untuk penduduk setempat, ia memberikan pekerjaan, itu adalah industry agrikultur.
Paham antroposentrisma dalam etika lingkungan semakin merusak alam dan bumi yang kita tinggali ini. Semaik banyak  sumberdaya alam yang dipakai semakin tinggi pula tingkat egois yang di miliki setiap orang. Paham antroposentrisme sendiri akan berbalik menyerang kaum manusia yang lemah. Contoh yang di tunjukan dalam film ini adalah Nigeria adalah pengekspor minyak terbesar di Afrika, tapi 70% dari penduduknya berada dibawah garis kemiskinan :gila:, kekayaannya disana, tapi penduduk Negara tersebut tak memiliki akses ke sana, hal yang sama terjadi diseluruh bagian dunia, setengah dari kehidupan miskin berada dinegara yang memiliki Sumber daya alam besar, cara pembangunan kita tidak memberikan janjinya, dalam 50 tahun jarak antara kaya dan miskin semakin besar dari sebelumnya, hari ini, setengah kekayaan dunia berada di tangan 2% populasi dunia.
Film ini memaparkan berbagai permasalahan lingkungan yang terjadi, diantaranya dampak dari kerusakan lingkungan adalah pertumbuhan populasi yang tidak seimbang dengan perbaikan alam, kemiskinan, pertumbuhan pertanian dengan budaya pestisida yang berlebihan,  kebutuhan akan air tanah, urbanisasi, pengurangan keanekaragaman hayati.
Dibagian akhir film ini, sang sutradara berharap  optimis untuk melakukan perubahan dan perbaikan lingkungan dengan mengubah etika lingkungan. Dibagian akhir ada kata " sudah tellambat untuk pesimis" , kalimat ini seolah olah mengartikan  harapan yang baik bagi masa depan bumi.

Film ini menawarkan beberapa solusi untuk menangani msalah krisis lingkungan melalui program-program  dan keseimbangan dalam pembangunan dengan memperhatikan etika lingkungan ekosentrisme yang  merupakan teori etika lingkungan yang memusatkan perhatian pada seluruh komunitas biologis , baik yang abiotik maupun biotik. Bebearapa solusinya seperti nelayan dengan memperhatikan lingkungan, peternak sapi, 5000 orang tingggal di distrik ramah lingkungan pertama di dunia dengan sel surya. Film ini sangat bagus guna rujukan sebuah teori deep ecology dan mengubah cara pandang manusia terhadap lingkungan.

kajian teori etika lingkungan ada pada kampus universitas proklamasi 45 yogyakarta fakultas teknik prodi teknik lingkungan https://pmb.up45.ac.id/
Baca selengkapnya

Rabu, 11 April 2018

jurusan kuliah s1 dengan gaji paling tinggi

Energi menjadi salah satu bagian terpenting dalam kehidupan. seluruh aktifitas makhluk hidup di dunia ini melibatkan energi.  termasuk kehidupan manusia yang semuanya membutuhkan energi. nah kali ini sahabat lingkungan energi akan membahas tentang gaji jurusan perkuliah paling tinggi. lho...... apa hubungan nya  ??? kebanyakan gaji paling tinggi untuk sebuah kerjaan  berada pada lingkungan energi.  sebearnya, kerja apapun itu jika ditekuni dengan baik akan menghaslkan sallary yang bagus


1. teknik perminyakan



Teknik perminyakan  berfokus pada pengeboran minyak, gas , dan panas bumi. meski kuliah pada jurusan ini terkenal susah dan lama lulus , tapi itu sebanding dengan  penghasilan yang di perloleh setelah bekerja di perusahaan sekelas pertamina, cevron, shall, petronas, halliburton. fresh graduate bisa dibayar sekitar 8 hingga 15 juta, dan setelah dua tahun kemudian bisa naik menjadi 15 hingga 25 juta. 
hanya sedikit perguruan tinggi di jawa yang menawarkan jurusan teknik perminyakan, salah satunya universitas proklamasi 45 yogyakarta.
universitas ini sudah bertansformasi menjai the universyty of petroleum


2.Teknik kimia

teknik kimia mempelajari tentang pemrosesam bahan mentah menjadi barang yang lebih berguna. dalam dunia kerja, teknik kima ampu memasuki bidak kerja manapun, seperti perusahaan minyak, perusahaan makanan, pertanian dan pekerjaan yang disukai teknik kimia adalah FMCG(fast moving consumer goods) gaji yang diperoleh sorang ahli tekim sekitar 5-8 juta rupiah perbulan untuk frase graduate. dan bisa lebih tinggi dua kali lipat setelah bekerja minimal 2 tahun.

3.Teknik Pertambangan


sama hal nya teknik perminyakan, teknik pertambangan memiliki gaji besar. besar gaji yang diterima  sama dengan resiko yang di tanggung oleh seorang  teknik pertambangan. pekerjaan teknik pertambangan meliputi penambangan batu bara, batu andesit, pemetaan data sesimik. gaji yang diterima seorang teknik pertambangan sekitar 12 juta sampai 17 juta.


4.Teknik Elektro


teknik elektro merupakan ilmu multidisiplin ilmu, sama hal nya dengan teknik kimia. teknik elektro bisa masuk semua bidang, teknik elektro mempelajari gejala kelistrikan, listrik arus kuat, listrik arus lemah. gaji yang diterima seorang teknik elekro  berkisar atara 10 - 11 juta.

5.Teknik Metalurgi

teknik metalurgi mempelajari semua hal yang berhubungan dengan logam.  dari explorasi hingga produksi bahan mentah untuk dijadikan logam. hampir setiap perilau manusi bersinggungan dengan logam. hal tersebut membuat permintaan logam makin banyak. gaji yang diperoleh seorang teknik metalurgi berkisar dari 8 -10 juta.



itulah jurusan kuliah yang paling banyak gajinya pada industri kerja. beberapa diantaranya berkaitan dengan energi yang menjadi kebutuhan utama umat manusia. semua jurusan kuliah pada dasarnya mempunyai peluang yang sama  untuk mendapatkan gaji besar asal ditekuni dengan baik. 
dan sebesar-besarnya gaji seorang karyawan dia tetap karyawan. ada pepatah mengatakan lebih baik menjadi kepala ular daripada ekor naga. maksudnya setinggi jabatan dan gaji yang kamu peroleh akan tetap menjadi bawahan. dan sekecil kecilnya usaha mu kamu akan menjadi bos dalam perusahaan kecil mu. 
Baca selengkapnya

Kamis, 22 Maret 2018

Siklus dan daur biogeokimia

Siklus dan daur biogeokimia

Siklus biogeokimia atau yang biasa disebut dengan siklus organik-anorganik adalah siklus unsur-unsur atau senyawa kimia yang mengalirdari komponen abiotik ke komponen biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik. Siklus unsur-unsur tersebut tidak hanya melalui organisme, tetapi juga melibatkan reaksi-reaksi kimia dalam lingkungan abiotik sehingga disebut sebgai siklus biogeokimia.
Siklus biogeokimia yang terjadi di alam dapat berupa silkus air, siklus oksign dan karbondioksida (karbon), siklus nitrogen, dan siklus materi (mineral) yang berupa unsur-unsur hara.
1.      Siklus Karbon
Siklus karbon adalah siklus biogeokimia di mana karbon dipertukarkan antara biosfer, geosfer, hidrosfer, dan atmosfer bumi. Dalam siklus ini terdapat empat reservoir karbon utama yang dihubungkan oleh jalur pertukaran. Reservoir-reservoir tersebut adalah:
      1.    Atmosfer
    2.    Biosfer Teresterial, meliputi freshwater sistem dan material nonhayati organik seperti soil karbon (karbon  tanah)
     3.    Lautan, meliputi karbon anorganik terlarut dan biota laut hayati atau nonhayati
     4.    Sedimen, meliputi bahan baker fosil
     Pertukaran karbon antara reservoir terjadi karena proses kimia, fisika, geologi, dan biologi yang bermacam-macam.
Karbon di Atmosfer
Kandungan karbon terbesar yang terdapat diatmosfer bumi adalah gas karbondioksida (CO2) sebesar 0.03%. Meskipun jumlah gas ini merupakan bagian yang sangat kecil dari seluruh gas yang ada di atmosfer, namun gas ini memiliki peran penting dalam menyokong kehidupan gas-gas lain yang mengandung karbon di atmosfer semakin bertambah selama beberapa tahun terakhir ini dan berperan dalam peningkatan pemanasan global.
Karbon dapat diambil dari atmosfer dengan berbagai cara, antara lain:
1.      Melalui proses fotosintesis
Ketika matahari bersinar, tumbuhan melakukan fotosintesis untuk mengunbah karbondioksida menjadi karbohidrat dan melepaskan oksigen ke atmosfer. Karbon pada proses ini akan banyak di serap oleh tumbuhan yang baru saja tumbuh atau pepohonan pada hutan yang sedang di reboisasi sehingga membutuhkan pertumbuhan yang cepat
2.      Melalui sirkulasi termohalin
Pada permukaan laut di daerah kutub, air laut menjadi lebih dingin dan karbondioksida lebih mudah larut dalam air. Karbondioksida yang larut tersebut akan terbawa oleh sirkulasi termohalin yang membawa massa air di permukaan yang lebih berat menuju ke dalam laut. Di laut bagian atas , pada daerah yang poduktivitasnya tinggi organisme membentuk cangkang karbonat dengan bagian-bagian tubuh lainnya yang keras. Proses ini menyebabkan aliran karbon menuju ke bawah.
3.      Melalui pelapukan batu silikat
Proses ini tidak memindahkan karbon ke dalam reservoir yang siap untuk kembali ke atmosfer seperti dua proses sebelumnya. Pelapukan batuan silikat tidak memilki efek yang terlalu besar terhadap karbondioksida pada atmosfer karena ion karbonat pada atmosfer yang terbentuk terbawa oleh air laut dan selanjutnya akan dipakai untuk membuat karbonat laut.
Karbon dapat kembali lagi ke atmosfer dengan beragai cara pula antara lain:
4.      Melalui respirasi tumbuhan dan binatang
Proses ini merupakan reaksi eksotermik dan termasuk juga penguraian glukosa menjadi karbohidrat        dan air.
5.      Melalui pembusukan, tumbuhan, dan binatang
Jamur dan bakteri menguraikan senyawa karbon pada tumbuhan dan binatang yang mati dan mengubah karbon menjadi karbon dioksida jika tersedia aksigen atau menjadi metana jika tidak tersedia oksigen
6.      Melalui pembakaran material organik
Proses ini berlangsung dengan cara mengoksidasi karbon yang terkandung pada material organik menjadi karbondioksida. Pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam akan melepaskan karbon yang tersimpan di dalam geosfer, sehingga menyebabkan kadar karbon dioksida di atmosfer semakin bertambah.
7.      Melalui produksi semen
Salah satu komponen semen yaitu kapur atau kalium oksida dihasilkan dengan cara memanaskan batu kapur yang akan menghasilkan karbon dioksida dalam jumlah banyak.
8.      Melalui erupsi vulkanik
Erupsi vulkanik atau ledakan gunung berapi akan melepasakan gas ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk uap air, karbon dioksida, dan belerang. Jumlah karbon dioksida yang dilepas ke atmosfer hampir sama dengan jumlah karbon dioksida yang hilang dari atmosfer akibat pelapukan batuan silikat.
9.      Melalui pemanasan permukaan laut
Di permukaan laut, ketika air laut menjadi lebih hangat, karbon dioksida yang larut dalam air akan dilepas ke atmosfer sebagai uap air.
Karbon di Biosfer
Dalam biosfer terdapat sekitar 1900GtC gas karbon dioksida dan oksigen. Karbon adalah bagian yang penting dalam menunjang kehidupan di bumi, karena karbon berperan dalam strutur biokimia dan nutrisi pada semua sel makhluk hidup. Proses-proses perpindahan karbon di biosfer sama dengan proses perpindahan karbon di atmosfer, karena semua proses yang terjadi di atmosfer harus melalui biosfer terlebih dahulu.  
Karbon di Laut
Laut mengandung sekitar 36000 GtC ion karbonat yang merupakan kandungan umum. Karbon anorganik, yaitu senyawa karbon tanpa ikatan karbon-karbon atau karbon-hidrogen, adalah penting dalam reaksi yang terjadi pada air. Pertukaran karbon penting untuk mengontrol pH di laut dan dapat di jadikan sebagai sumber. Proses pertukaran karbon antara atmosfer dengan lautan diawali dengan pelepasan karbon ke atmosfer yang terjadi di daerah upwelling(lautan bagian atas), kemudian pada daerah downwelling (laut bagian bawah), karbon berpindah dari atmosfer kembali ke lautan. Pada saat CO2 memasuki lautan, asam karbonat terbentuk dengan reaksi kimia:
     CO2 + H2O                  H2CO3
   Reaksi tersebut memiliki sifat dua arah  untuk mencapai suatu kesetimbangan kimia. Reaksi lain yang penting dalam mengontrol nilai pH larutan adalah pelepasan ion hidrogen dan bikarbonat, dimana dapat menyebabkan perubahan yang besar pada pH, yaitu H2COH+ + HCO3-
Terdapat lebih banyak persenyawaan karbon yang dikenal daripada persenyawaan unsur lain kecuali hydrogen. Kebanyakan dikenal sebagai zat-zat kimia organic. Keistimewaan karbon yang unik adalah kecenderungannya secara alamiah mengikat dirinya sendiri dalam rantai-rantai atau cincin-cincin , tidak hanya dengan ikatan tunggal, C-C, tetapi juga mengandung ikatan ganda, C=C atau C=C . Di atmosfer terdapat kandungan COZ sebanyak 0.03%. Sumber-sumber COZ di udara berasal dari respirasi manusia dan hewan, erupsi vulkanik, pembakaran batubara, dan asap pabrik. Karbon dioksida di udara dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk berfotosintesis dan menghasilkan oksigen yang nantinya akan digunakan oleh manusia dan hewan untuk berespirasi. Hewan dan tumbuhan yang mati, dalam waktu yang lama akan membentuk batubara di dalam tanah. Batubara akan dimanfaatkan lagi sebagai bahan bakar yang juga menambah kadar C02 di udara.
Di ekosistem air, pertukaran C02 dengan atmosfer berjalan secara tidak langsung. Karbon dioksida berikatan dengan air membentuk asam karbonat yang akan terurai menjadi ion bikarbonat. Bikarbonat adalah sumber karbon bagi alga yang memproduksi makanan untuk diri mereka sendiri dan organisme heterotrof lain. Sebaliknya, saat organisme air berespirasi, COz yang mereka keluarkan menjadi bikarbonat. Jumlah bikarbonat dalam air adalah seimbang dengan jumlah C02 di air.
Siklus karbon adalah siklus biogeokimia dimana karbon dipertukarkan antara biosfer, geosfer, hidrosfer, dan atmosfer Bumi (objek astronomis lainnya bisa jadi memiliki siklus karbon yang hampir sama meskipun hingga kini belum diketahui). Dalam siklus ini terdapat empat reservoir karbon utama yang dihubungkan oleh jalur pertukaran. Reservoir-reservoir tersebut adalah atmosfer, biosfer teresterial (biasanya termasuk pula freshwater system dan material non-hayati organik seperti karbon tanah (soil carbon)), lautan (termasuk karbon anorganik terlarut dan biota laut hayati dan non-hayati), dan sedimen (termasuk bahan bakar fosil). Pergerakan tahuan karbon, pertukaran karbon antar reservoir, terjadi karena proses-proses kimia, fisika, geologi, dan biologi yang bermaca-macam. Lautan mengadung kolam aktif karbon terbesar dekat permukaan Bumi, namun demikian laut dalam bagian dari kolam ini mengalami pertukaran yang lambat dengan atmosfer.
Karbon dioksida (rumus kimia: CO2) atau zat asam arang adalah sejenis senyawa kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara kovalen dengan sebuah atom karbon. Ia berbentuk gas pada keadaan temperatur dan tekanan standar dan hadir di atmosfer bumi. Rata-rata konsentrasi karbon dioksida di atmosfer bumi kira-kira 387 ppm berdasarkan volume [1] walaupun jumlah ini bisa bervariasi tergantung pada lokasi dan waktu. Karbon dioksida adalah gas rumah kaca yang penting karena ia menyerap gelombang inframerah dengan kuat.
Karbon dioksida dihasilkan oleh semua hewan, tumbuh-tumbuhan, fungi, dan mikroorganisme pada proses respirasi dan digunakan oleh tumbuhan pada proses fotosintesis. Oleh karena itu, karbon dioksida merupakan komponen penting dalam siklus karbon. Karbon dioksida juga dihasilkan dari hasil samping pembakaran bahan bakar fosil. Karbon dioksida anorganik dikeluarkan dari gunung berapi dan proses geotermal lainnya seperti pada mata air panas. Karbon dioksida tidak mempunyai bentuk cair pada tekanan di bawah 5,1Hasil gambar untuk siklus daur biogeokimia atm namun langsung menjadi padat pada temperatur di bawah -78 °C. Dalam bentuk padat, karbon dioksida umumnya disebut sebagai es kering. Neraca karbon global adalah kesetimbangan pertukaran karbon (antara yang masuk dan keluar) antar reservoir karbon atau antara satu putaran (loop) spesifik siklus karbon (misalnya atmosfer - biosfer). Analisis neraca karbon dari sebuah kolam atau reservoir dapat memberikan informasi tentang apakah kolam atau reservoir berfungsi sebagai sumber (source) atau lubuk (sink) karbon dioksida.
2.Siklus Nitrogen
Beberapa jenis bakteri yang dapat menambat nitrogen terdapat pada akar legume tumbuhan lain, misalnya Marsiella Siklus nitrogen merupakan proses pembentukan dan penguraian nitrogen sebagai sumber protein utama di alam. Nitrogen menjadi penyusun utama protein dan sangat diperlukan oleh tumbuhan dan hewan dalam jumlah besar. Nitrogen diperlukan tumbuhan dalam bentuk terikat (ikatan suatu senyawa dengan unsur lain). Nitrogen bebas dapat difiksasi (di ikat) di dalam tanah oleh bakteri yang bersifat simbiotik dan dapat mengikat protein jika bekerjasama dengan akar tumbuhan polong, yang mempunyai bintil akar, rumpun tropik, dan beberapa jenis gangaang.
crenata. Selain itu terdapat bakteri dalam tanah yang dapat memikat nitrogen secara langsung, yaitu acetobacter sp yang bersifat aerob dan clostridium sp. yang bersifat anaerob. Selain itu, terdapat beberapa jenis spesies gangganng biru yang dapat menambat nitrogen, antara lain nostoc sp. dan anabaena sp.
Tumbuhan memperoleh nitrogen di dalam tanah berupa amonia (NH3), ion nitrit (NO2-), dan ion nitrat (NO3-). Dalam tanah nitrogen terdapat dalam organik tanah di berbagai tahap pembusukan, namun belum dapat dimanfaatkan tumbuhan. Nitrogen yang dimanfaatkan tumbuhan biasanya terikat dalam bentuk ammonium dan (NH4+) ion nitrat (NO3-).
Amonia diperoleh dari hasil penguraian jaringan yang mati dan oleh bakteri. Amonia ini dapat dinitrifikasi oleh bakteri nitrit, yaitu nitrosomonas dan nitrosococcus menjadi NO2-. Selanjutnya oleh bakteri denitrifikasi, yaitu pseudomonas denitrifikasi, nitrat diubah kembali menjadi ammonia dan ammonia diubah kembali menjadi nitrogen yang dilepas bebas ke udara. Dengan cara ini siklus nitrogen akan berulang dalam ekosistem.
Nitrat sangat mudah larut dalam tanah, sehinga cepat hilang karena proses pembusukan. Taraf ketersesisaan nitrogen dalam tanah tergantung pada banyaknya bahan organik, populasi zat-zat renik, dan tingkat pembasuhan tanah oleh air. Dalam keadaan alami terjadi keseimbangan antara laju pertumbuhan dan gaya-gaya yang menentukan penyediaan nitrogen dalam tanah. Proses pemanenan menyebabkan sejumlah besar nitrogen terikat hilang akibat tanah mengalami pembasuhan oleh gerak aliran air dan kegiatan jasad renik. Selain itu nitrogen terikat juga hilang, karena diambil oleh bakteri pengubah nitrat menjadi nitrogen. Hal ini menyebabkan pertanian intensif sangat tergantung pada tambahan pupuk nitrogen.
Bakteri penghasil ion nitrit dan nitrat bersifat autotrof dan aerob, sehingga kehidupannya dipengaruhi oleh aerosotama, suhu, dan kandungan air dalam tanah. Sementara itu proses perubahan nitrit menjadi nitrogen bersifa
Nitrogen terdapat di alam terutama sebagai dinitrogen, N2 (titik didih 77,3 K). Gas nitrogen banyak terdapat di atmosfer, yaitu 80% dari udara. Nitrogen bebas dapat ditambat/difiksasi terutama oleh tumbuhan yang berbintil akar (misalnya jenis polongan) dan beberapa jenis ganggang. Nitrogen bebas juga dapat bereaksi dengan hidrogen atau oksigen dengan bantuan kilat/ petir. Tumbuhan memperoleh nitrogen dari dalam tanah berupa amonia (NH3), ion nitrit (N02- ), dan ion nitrat (N03- ). Beberapa bakteri yang dapat menambat nitrogen terdapat pada akar Legum dan akar tumbuhan lain, misalnya Marsiella crenata. Selain itu, terdapat bakteri dalam tanah yang dapat mengikat nitrogen secara langsung, yakni Azotobacter sp. yang bersifat aerob dan Clostridium sp. yang bersifat anaerob. Nostoc sp. dan Anabaena sp. (ganggang biru) juga mampu menambat nitrogen. Nitrogen yang diikat biasanya dalam bentuk amonia. Amonia diperoleh dari hasil penguraian jaringan yang mati oleh bakteri. Amonia ini akan dinitrifikasi oleh bakteri nitrit, yaitu Nitrosomonas dan Nitrosococcus sehingga menghasilkan nitrat yang akan diserap oleh akar tumbuhan. Selanjutnya oleh bakteri denitrifikan, nitrat diubah menjadi amonia kembali, dan amonia diubah menjadi nitrogen yang dilepaskan ke udara. Dengan cara ini siklus nitrogen akan berulang dalam ekosistem.

3.Siklus Fosfor
Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik (pada tumbuhan dan hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah). Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh dekomposer (pengurai) menjadi fosfat anorganik. Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah atau air laut akan terkikis dan mengendap di sedimen laut. Oleh karena itu, fosfat banyak terdapat di batu karang dan fosil. Fosfat dari batu dan fosil terkikis dan membentuk fosfat anorganik terlarut di air tanah dan laut. Fosfat anorganik ini kemudian akan diserap oleh akar tumbuhan lagi. Siklus ini berulang terus menerus.
Siklus fosfor, bersifat kritis karena fosfor secara umum merupakan hara yang terbatas dalam ekosistem. Tidak ada bentuk gas dari fosfor yang stabil, oleh karena itu siklus fosfor adalah “endogenik”. Dalam geosfer, fosfor terdapat dalam jumlah besar dalam mineral-mineral yang sedikit sekali larut seperti hidroksiapilit, garam kalsium. Adapun gambar dari siklus fosfor adalah sebagai berikut.
      Fosfor terlarut dari mineral-mineral fosfat dan sumber-sumber lainnya, seperti pupuk fosfat, diserap oleh tanaman dan tergabung dalam asam nukleat yang menyusun material genetic dalam organisme. Mineralisasi dari biomassa oleh pembusukan/penguraian mikroba mengembalikan fosfor kepada larutan garamnya yang kemudian dapat mengendap sebagai bahan mineral. Sejumlah besar dari mineral-mineral fosfat digunakan sebagai bahan pupuk, industry kimia, dan “food additives”. Fosfor merupakan salah satu komponen dari senyawa-senyawa sangat toksik, terutama insektisida organofosfat.

4.Siklus Belerang
Siklus belerang relative kompleks dimana melibatkan berbagai macam gas, mineral-mineral yang sukar larut dan beberapa sepsis lainnya dalam larutan. Siklus ini berkaitan dengan siklus oksigen dimana belerang bergabung dengan oksigen membentuk gas belerang oksida, SO2, sebagai bahan pencemar air. Diantara spesi-spesi yang secara siknifikan terlihat dalam siklus belerang adalah gas hydrogen sulfide H2S; mineral-mineral sulfide seperti PbS; asam sulfat H2SO4; belerang oksida, SO2 komponen utama dari hujan asam; dan belerang yang terikat dalam protein. Hujan asam didefinisikan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6. Hujan secara alami bersifat asam (pH sedikit di bawah 6) karena karbondioksida (CO2) di udara yang larut dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah. Jenis asam dalam hujan ini sangat bermanfaat karena membantu melarutkan mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang.
Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman (wikipedia.org/wiki/Hujan_asam).
Belerang dari daratan cenderung terbawa air ke laut. Namun belerang di daratan tak tampak habis setelah jutaan tahun. Kapan belerang kembali ke darat? Melalui penguapan, kata ilmuwan zaman dulu. Tapi tak ada bukti bahwa laut menguapkan hidrogen sulfida yang baunya bukan main itu ke angkasa. Laut selalu berhawa segar.
Pertanyaan ini baru terjawab beberapa belas tahun yang lalu. Tumbuhan laut, yang memiliki sel2 sederhana. Tumbuhan ini berusaha hidup dengan menahan masuknya garam (NaCl) ke dalam selnya. Ini dilakukan dengan membentuk senyawa penahan yang berbahan baku belerang, karena pasok belerang di laut banyak sekali, datang dari daratan. Waktu sel mereka terurai, senyawa penahan ini pecah dan menghasilkan gas dimetil sulfida (DMS) yang lepas ke atmosfir. Kita pasti mengenali bau senyawa ini: segar, mirip ikan segar yang baru diangkat dari laut. Setiap saat, sejumlah besar senyawa ini dilepas ke atmosfir, dan syukurnya, senyawa ini mampu menjadi inti kondensasi uap air. Pada gilirannya, terbentuk awan, yang menjadi hujan. Saat hujan jatuh di darat, senyawa belerang ini dikembalikan ke daratan untuk dimanfaatkan makhluk daratan. Lalu ampasnya, dalam dibuang lagi (duh) ke laut, untuk diolah oleh alga-alga baik hati itu lagi. Yang merupakan bagian dari siklus belerang yang sangat penting adalah adanya gas SO2 sebagai bahan pencemar dan H2SO4 dalam atmosfer. Gas SO2 dikeluarkan dari pembakaran bahan bakar fosil yang mengandung belerang. Efek utama dari belerang dioksida dalam atmosfer adalah kecenderungan untuk teroksidasi menghasilkan asam sulfat. Asam ini dapat menyebabkan terjadinya hujan asam (Achmad, Rukaesih; 2004).

5. Siklus Oksigen
          Senyawaan oksigen dengan semua unsure kecuali He, Ne, dan mungkin Ar dikenal. Molekul oksigen (dioksigen, O2 ) bereaksi dengan semua unsur lain kecuali halogen, beberapa logam mulia, dan gas-gas mulia baik dalam suhu ruangan atau pada pemanasan. Oksigen merupakan unsur yang vital bagi kehidupan di bumi ini. Siklus oksigen ditampilkan pada gambar di bawah ini

     6.  Siklus Air
Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali lagi ke atmosfer melalui proses kondensasi, prespitasi, evaporasi, dan transpirasi.
Pemanasan air samudera oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi dapat berjalan secara kontinu. Air berevaporasi kemudian jatuh sebagai prespitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan es, hujan salju bercampur es (sleet), hujan gerimis, atau kabut.
Pada perjalanan menuju bumi, beberapa prspitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau langsung jatuh ke bumi yang kemudian ditangkap oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi tersebut bergerak secara kontinu dalam tiga cara berbeda, yaitu:
      Evaporasi
Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dan di tempat-tempat lain akan menguap ke atmosfer dan kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh awan uap air tersebut akan menjadi bintik-bintik air yang yang selanjutnya akan turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es, dan lain-lain.
      Infiltrasi/perkolasi
Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju permukaan tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau secara vertical dan horizontal di bawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.
Air permukaan
Air bergerak di atas permukaan tanah di dekat aliran utama dan danau. Makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat pada daerah urban (perkotaan). Sungai-sungai kecil bergabung dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh air permukaan disekitar aliran sungai menuju laut. Proses perjalanan air di daratan terjadi dalam komponen-komponen yang membentuk sistem DAS (Daerah Aliran Sungai).
7. Siklus Materi (Mineral)
Beberapa mineral atau unsur hara yang penting bagi tumbuhan adalah fosfor, kalium, kalsium, magnesium, dan belerang. Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik (pada tumbuhan dan hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah). Fosfor terdapat dalam asam nukleat yang berperan dalam mengangkut energi dan diperlukan dalam jumlah kecil dan dalam bentuk supefosfat. Fosfor lebih tahan pembasuhan dan ketersediannya di alam bergantung pada pH tanah.
Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh dekomposer menjadi fosfat anorganik. Fosfat anorganik yang terlarut dalam air atau air laut akan terkikis dan mengendap dalam sediment laut. Oleh karena itu, fosfat banyak terdapat di batu karang dan fosil. Fofat dan batu karang dan fosil yang terkikis akan membentuk fosfat anorganik kembali yang terlarut di air tanah dan air laut. Fosfat anorganik ini kemudian akan diserap oleh akar tumbuhan
Kalium diperlukan dalam jumlah sedang dan tersedia di alam sebagai ion yang terdapat pada tumbuhan koloid tanah. Pada tanah humus terdapat banyak kalium, tetapi dalam bentuk yang tidak dapat dimanfaatkan secara langsung sehingga perlu pemupukan kalium  yang dibutuhkan tanah dalam bentuk kalium iodida.
B.  DAUR SIKLUS BIOGEOKIMIA
Siklus biogeokimia merupakan siklus atau proses perputaran yang secara tetap atau berpola, daur siklus biogeokimia meliputi Daur Karbon dan Oksigen, Daur nitrogen, Daur Fosfor, Daur Air
Proses timbal balik fotosintesis dan respirasi seluler bertanggung jawab atas perubahan dan pergerakan utama karbon. Naik turunnya CO2 dan O2 atsmosfer secara musiman disebabkan oleh penurunan aktivitas Fotosintetik. Dalam skala global kembalinya CO2 dan O2 ke atmosfer melalui respirasi hampir menyeimbangkan pengeluarannya melalui fotosintesis.
Akan tetapi pembakaran kayu dan bahan bakar fosil  menambahkan lebih banyak lagi CO2 ke atmosfir. Sebagai akibatnya jumlah CO2 di atmosfer meningkat. CO2 dan O2 atmosfer juga berpindah masuk ke dalam dan ke luar sistem akuatik, dimana CO2 dan O2 terlibat dalam suatu keseimbangan dinamis dengan bentuk bahan anorganik lainnya.
1.      Daur nitrogen
Di alam, Nitrogen terdapat dalam bentuk senyawa organik seperti urea, protein, dan asam nukleat atau sebagai senyawa anorganik seperti ammonia, nitrit, dan nitrat.
• Tahap pertama
Daur nitrogen adalah transfer nitrogen dari atmosfir ke dalam tanah. Selain air hujan yang membawa sejumlah nitrogen, penambahan nitrogen ke dalam tanah terjadi melalui proses fiksasi nitrogen. Fiksasi nitrogen secara biologis dapat dilakukan oleh bakteri Rhizobium yang bersimbiosis dengan polong-polongan, bakteri Azotobacter dan Clostridium. Selain itu ganggang hijau biru dalam air juga memiliki kemampuan memfiksasi nitrogen.
• Tahap kedua
Nitrat yang di hasilkan oleh fiksasi biologis digunakan oleh produsen (tumbuhan) diubah menjadi molekul protein. Selanjutnya jika tumbuhan atau hewan mati, mahluk pengurai merombaknya menjadi gas amoniak (NH3) dan garam ammonium yang larut dalam air (NH4+). Proses ini disebut dengan amonifikasi. Bakteri Nitrosomonas mengubah amoniak dan senyawa ammonium menjadi nitrat oleh Nitrobacter. Apabila oksigen dalam tanah terbatas, nitrat dengan cepat ditransformasikan menjadi gas nitrogen atau oksida nitrogen oleh proses yang disebut denitrifikasi.
2.      Daur Fosfor
Posfor merupakan elemen penting dalam kehidupan karena semua makhluk hidup membutuhkan posfor dalam bentuk ATP (Adenosin Tri Fosfat), sebagai sumber energi untuk metabolisme sel.
Posfor terdapat di alam dalam bentuk ion fosfat (PO43-). Ion Fosfat terdapat dalam bebatuan. Adanya peristiwa erosi dan pelapukan menyebabkan fosfat terbawa menuju sungai hingga laut membentuk sedimen. Adanya pergerakan dasar bumi menyebabkan sedimen yang mengandung fosfat muncul ke permukaan. Di darat tumbuhan mengambil fosfat yang terlarut dalam air tanah
Herbivora mendapatkan fosfat dari tumbuhan yang dimakannya dan karnivora mendapatkan fosfat dari herbivora yang dimakannya. Seluruh hewan mengeluarkan fosfat melalui urin dan feses.Bakteri dan jamur mengurai bahan-bahan anorganik di dalam tanah lalu melepaskan pospor kemudian diambil oleh tumbuhan.
3.      Daur Air
Air di atmosfer berada dalam bentuk uap air yang natinya akan mengalami siklus hidrologi. Uap air berasal dari air di daratan dan laut yang menguap karena panas cahaya matahari. Sebagian besar uap air di atmosfer berasal dari laut karena laut mencapai tigaperempat luas permukaan bumi. Uap air di atmosfer mengalami kondensasi menjadi awan yang turun ke daratan dan laut dalam bentuk hujan. Air hujan di daratan masuk ke dalam tanah membentuk air permukaan tanah dan air tanah.
Tumbuhan darat menyerap air yang ada di dalam tanah. Dalam tubuh tumbuhan air mengalir melalui suatu pembuluh. Kemudian melalui tranpirasi uap air dilepaskan oleh tumbuhan ke atmosfer. Transpirasi oleh tumbuhan mencakup 90% penguapan pada ekosistem darat.
Hewan memperoleh air langsung dari air permukaan serta dari tumbuhan dan hewan yang dimakan, sedangkan manusia menggunakan sekitar seperempat air tanah. Sebagian air keluar dari tubuh hewan dan manusia sebagai urin dan keringat.
Air tanah dan air permukaan sebagia mengalir ke sungai, kemudian ke danau dan ke laut. Siklus ini di sebut Siklus Panjang. Sedangkan siklus yang dimulai dengan proses Transpirasidan Evapotranspirasi dari air yang terdapat di permukaan bumi, lalu diikuti oleh Presipitasi atau turunnya air ke permukaan bumi.

pusat study tentang lingkungan serta interaksi sistem dan lingkungan sudah kita pelajari pada tingkat pendidikan smp maupun sma. untuk tau lebih dalam tentang lingkungan bisa masuk ke universitas proklamasi 45 di prodi teknik lingkungan. link pendaftaran universitas proklamasi 45 yogyakarta 
Baca selengkapnya